Tema yang diambil dalam puisi ini adalah waktu. Manusia seringkali merasa dirinya bisa menaklukan apa saja dan membuang waktunya demi sesuatu yang fana. Sampai ketika waktu menunjukkan keabadiannya, manusia baru tersadar akan kesombongannya dalam menggunakan waktu.
1. Diksi Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada puisi Yang Fana adalah Waktu adalah penggunaan kata konkrit. Kosa kata yang digunakan ialah kosa kata keseharian yang sudah ada dan tidak mmunculkan makna yang baru 2. Imaji Pada bait "memungut detik demi detik,merangkainya seperti bunga", memunculkan imaji visualisasi.
Beliau terkenal dengan sajak-sajaknya yang berjudul "Aku Ingin", "Yang Fana Adalah Waktu", dan "Hujan Bulan Juni". Nih, gue kasih salah satu sajaknya. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono) Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan
Contoh Puisi Pendek 10. Puisi Yang Fana Adalah Waktu. Yang Fana Adalah Waktu (oleh Sapardi Djoko Damono) Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. "Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu. Kita abadi. 11. Puisi Malam Lebaran. Malam Lebaran
Puisi tersebut menceritakan mengenai bagaimana penantian seseorang terhadap orang yang dicintainya. Baca juga: Sapardi Djoko Damono dalam Kenangan Mahasiswa dan Asisten Dosen, Guru yang Berwawasan Luas. Ia dengan sabar menunggunya tanpa lelah dan tetap tabah yang berujung sebuah balasan manis atas perjuangannya tersebut. Yang Fana adalah Waktu
Puisi "Yang Fana adalah Waktu" merupakan karya sastra yang menggambarkan tentang kefanaan waktu dan perjalanan hidup. Puisi ini ditulis oleh seorang penyair yang bernama Anonim. Saat membaca puisi ini, kita akan dibawa untuk merenung tentang keberlakuan waktu dalam kehidupan manusia dan bagaimana keberlakuan itu dapat membentuk dan merubah
.
tema puisi yang fana adalah waktu